LAPORAN
PRAKTIKUM
HASIL
PENGHITUNGAN SAMPAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oleh:
Pramesti Dwi Rhumana (120342422488)
Virginia Zapta Dewi (120342422494)
DASAR TEORI
Sampah adalah
segala buangan yang timbul akibat aktivitas manusia dan hewan (Tcobanoglous, 1993). Sampah juga merupakan limbah yang bersifat padat terdiri atas zat
organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakan lingkungan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah
dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas,
kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dan masih banyak lagi (SNI 19-2454-1993).
Sampah pada
umumnya dibagi 2 jenis, yaitu :
a.
Sampah
organik : yaitu sampah yang mengandung senyawa-senyawa organik, karena itu
tersusun dari unsur-unsur seperti C, H, O, N, dll, (umumnya sampah organik
dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, contohnya sisa makanan, karton,
kain, karet, kulit, sampah halaman).
b.
Sampah
anorganik : sampah yang bahan kandungan non organik, umumnya sampah ini sangat
sulit terurai oleh mikroorganisme. Contohnya kaca, kaleng, alumunium, debu,
logam-logam lain.
Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah
memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1.
Sampah adalah bahan sisa, baik bahan – bahan
yang sudah tidak digunakan lagi (barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil
bagian utamanya.
2.
Dari segi ekonomis, sampah adalah bahan yang
sudah tidak ada harganya.
3.
Dari segi lingkungan, sampah adalah bahan
buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan
gangguan pada kelestarian lingkungan.
Dari ciri – ciri
tersebut dapat dibuat suatu batasan yang definitif tentang sampah, yaitu
“Sampah adalah sisa – sisa bahan yang mengalami perlakuan – perlakuan, baik
karena telah diambil bagian utamanya, atau karena pengolahan, atau karena sudah
tidak ada manfaatnya, yang ditinjau dari segi sosial ekonomis tidak ada
harganya dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan
kelestarian”.
Pada umumnya klasifikasi sampah berdasarkan sumbernya
berhubungan dengan penggunaan lahan dan pembagian wilayah. Menurut
Tchobanoglous (1993), sumber – sumber sampah tersebut adalah pemukiman,
komersial, institusional, pembangunan dan pembongkaran , sarana umum, lokasi
pengelolaan air atau limbah, industri dan pertanian. Setiap sumber
sampah menghasilkan sejumlah sampah khas sesuai dengan fungsinya, misalnya
Sekolah atau Kampus yang pada umumnya menghasilkan sampah yang didominasi oleh
sampah kertas.
Menurut Peavy (1985), sampah dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1.
Sampah Basah (Garbage)
2. Sampah Kering (Rubbish)
3. Sampah Lembut (Ashes & Residues)
4. Sampah Bangunan
5. Sampah Jalan
6. Sampah Spesial
7. Sampah B3
8. Sampah Pengelolaan Air / Limbah
9. Sampah Industri
Sampah merupakan
salah satu permasalahan yang sangat kompleks dan sangat luas. Tidak hanya
terjadi di daerah pemukiman saja, tetapi juga dapat terjadi di kawasan yang
mempunyai penghuni yang sangat padat, seperti kawasan kampus di Universitas
Negeri Malang yang mempunyai jumlah mahasiswa kurang lebih sebanyak 30300 orang
ditambah dengan jumlah dosen dan staf sebanyak 1400 orang. Hal ini dapat
memberikan dampak yang tidak baik pada kesehatan lingkungan dan estetika
kawasan kampus. Akibat lainnya adalah timbul pencemaran udara, tanah dan bahaya
bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, karena sampah dapat berfungsi
sebagai sumber penyebaran faktor penyakit seperti tikus, lalat, dan nyamuk.
TUJUAN
1.
Mengetahui
jumlah sampah yang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen dan staf Fakultas Ilmu
Sosial dalam 1 hari.
2.
Mengetahui
kebiasaan masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dalam membuang sampah.
3.
Mengetahui
tingkat kesadaran mahasiswa, dosen dan staf Fakultas ilmu sosial tentang
kebersihan lingkungan (membuang sampah).
DATA PENGAMATAN
Tabel
hasil penghitungan sampah dari 1/8 bagian tempat sampah.
Jenis Sampah
|
Berat (gram)
|
Kertas
|
590
|
Plastik
|
270
|
Kaleng
(logam)
|
240
|
Sterofoam
|
10
|
Baterai
|
50
|
Organik
|
30
|
Jumlah
|
950
|
·
Berat
total dalam 1 tempat sampah = 950 x 8 = 7.600 gram (7,6 kg).
·
Jumlah
tempat sampah di seluruh Fakultas Ilmu Sosial ada 9 tempat sampah.
·
Berat
total seluruh sampah di Fakultas Ilmu Sosial dalam 1 hari adalah 7.6 kg x 9 =
68,4 kg.
Tabel
Jumlah Warga Fakultas Ilmu Sosial
Status
|
Jumlah (orang)
|
Mahasiswa
|
2884
|
Dosen
|
17
|
Staf
|
18
|
Jumlah
|
2919
|
ANALISIS DATA
Penghitungan dilakukan pada tempat
sampah yang sudah dipilih sebagai sampel, sampah yang diambil hanya sebanyak
1/8 bagian dari seluruh total sampah dalam
1 tempat sampah. Berdasarkan hasil pengamatan dan penimbangan yang sudah
dilakukan, ada beberapa jenis sampah yang ditemukan di tempat sampah Fakultas
Ilmu Sosial, di antaranya ada berbagai macam sampah plastik mulai dari plastik
pembungkus makanan hingga botol dan gelas plastik, setelah ditimbang beratnya
mencapai 270 gram, sampah kertas beratnya 590 gram, sampah logam (kaleng)
beratnya 240 gram, sterofoam sisa
bungkus makanan beratnya 10 gram, 1 buah baterai seberat 10 gram dan sampah
organik lain termasuk bungkus dari daun pisang dan juga sisa makanan seberat 30
gram, sehingga jika di total beratnya sebesar 950 gram. Setelah di hitung, berat
sampah dalam 1 tempat sampah di Fakultas Ilmu Sosial adalah 7600 gram atau 7,6
kg. Menurut hasil pengamatan jumlah tempat sampah di seluruh area Fakultas Ilmu
Sosial sebanyak 9 buah. Jika berat sampah setiap tempat sampah di asumsikan
sama (7,6 kg), maka dapat dihitung berat total sampah di Fakultas Ilmu sosial
per harinya sebanyak 68,4 kg. Fakultas Ilmu sosial tidak termasuk Fakultas yang
jumlah warganya banyak, berdasarkan data yang didapatkan dari bagian statistik
di kantor Fakultas Ilmu Sosial tercatat jumlah mahasiswanya hanya sekitar 2884
orang, jumlah dosen 17 orang dan staf pengurus sebanyak 18 orang.
Penghitungan dilakukan tidak hanya di
Fakultas Ilmu sosial (FIS), di 8 fakultas lain juga dilakukan penghitungan
termasuk di kantor pusat. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
menghasilkan sampah 136200 gram per hari, FT menghasilkan sampah sebanyak 10720 gram, Fakultas Psikologi
menghasilkan sampah sebanyak 1184 gram,
Fakultas Pasca Sarjana menghasilkan sampah sebanyak 4148 gram , FIP
menghasilkan sampah sebanyak 83440 gram,
FE menghasilkan sampah sebanyak 276640 gram, Fakultas Sastra menghasilkan
sampah sebanyak 516800 gram, kantor pusat menghasilkan sampah hanya sebanyak
22080 gram dan FIK menghasilkan sampah
sebanyak 41280 gram per harinya. Berdasarkan hasil penimbangan yang dilakukan,
FIS menduduki peringkat ke-5 sebagai penghasil sampah terberat dari seluruh
fakultas di Universitas Negeri Malang setelah Fakultas Sastra, Ekonomi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas ilmu Pendidikan. Jumlah berat sampah di
Fakultas Ilmu sosial lebih banyak daripada jumlah sampah di Fakultas Teknik,
padahal jumlah warga Fakultas Teknik jauh lebih banyak daripada FIS. Setelah
dihitung secara menyeluruh, sampah di Fakultas Ilmu Sosial dan sampah di
Universitas Negeri Malang di dominasi oleh sampah kertas, kemudian sampah
plastik, sampah organik, sisanya di tambah oleh jenis-jenis sampah yang lain
seperti baterai, gabus, kaca, karet dan masih banyak lagi. Total keseluruhan
sampah di Universitas Negeri Malang adalah
seberat 1160892,8 gram atau kurang lebih 1,17 Ton per harinya
Jumlah
warga Fakultas Ekonomi merupakan yang terbanyak di antara fakultas yang lain
yaitu sebanyak 5480, kemudian di Fakultas Teknik sebanyak 5255, Fakultas Sastra 4679, Fakultas Ilmu
Pendidikan 4100, FMIPA sebanyak 3218, Pascasarjana 3217, Fakultas Ilmu
Keolahragaan sebanyak 1817, Fakultas Psikologi sebanyak 757 dan di Kantor Pusat
hanya sebanyak 194 orang.
PEMBAHASAN
Pada praktikum penghitungan sampah dalam
fakultas, penghitungan pertama dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial. Berdasarkan
hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan data bahwa di Fakultas Ilmu
Sosial menghasilkan sampah sebanyak 68,4 kg/hari. Dalam sampah tersebut
didalamnya terdapat berbagai macam sampah, meliputi plastik mulai dari plastik
pembungkus makanan hingga botol dan gelas plastik, sampah kertas, sampah logam
(kaleng) beratnya 240 gram, sterofoam
sisa bungkus makanan, buah baterai, dan sampah organik lain termasuk
bungkus dari daun pisang dan juga sisa makanan. Dari hasil tersebut penggunaan sampah
kertas yang paling dominan, hal tersebut karena aktifitas mahasiswa yang
membutuhkan kertas sebagai tunjagan aktifitasnya. Dilanjutkan dengan sampah plastik,
karena penggunaan plastik dinilai lebih praktis dan ringan jika digunakan sebagai pembungkus makanan ataupun
dibawa kemanapun. Dilain pihak, walaupun sudah tersedia tempat sampah juga
masih ada sampah yang berserakan hal tersebut akan berdampak pada kesehatan
mahasiswannya sendiri maupun para staf yang berada di fakultas tersebut. Hari
hal tersebut itu pula bisa disimpulkan bahwa kesadaran mahasiswa akan membuang
sampah kurang buktinya masih terdapat sampah yang berserakan. Menurut Diskes
Bali (2011), kampus selain berfungsi sebagai tempat pendidikan juga dapat
menjadi ancaman penularan penyakit bagi mahasiswa. Berbagai penyakit yang
sering menyerang umumnya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat adalah membuang sampah
pada tempatnya.
Setelah penghitungan sampah di Fakultas
Ilmu Sosial, dilakukan kompilasi data dari seluruh fakultas di Universitas
Negeri Malang. Dari hasil analisis data diketahui bahwa jumlah sampah yang
dihasilkan Universitas Negeri Malang sebanyak 1160892,8 gram atau sekitar 1,17
ton dan fakultas terbanyak yang menghasilkan sampah adalah Fakultas Sastra. Dari
hasil kompilasi tersebut sampah yang paling mendominasi adalah sampah kertas. Sampah
tersebut dihasilkan oleh aktifitas mahasiswa yang sering menggunakan kertas. Setelah
itu sampah plastik, semua orang tidak bisa lepas dari plastik karena keunggulan
yang dimilikinya. Sama halnya dengan Fakultas Ilmu Sosial, di semua fakultas
walaupun sudah tersedia tempat sampah tetap masih saja ada sampah yang
berserakan hal ini menandakan bahwa kesadaran dan kepekaan terhadap kebersihan
masih dinilai sangat kurang. Hal ini berlanjut setiap harinya melalui
pengamatan yang telah dilakukan. Kurangnya kesadaran diri akan kebersihan akan
membentuk sumberdaya manusia yang kurang baik. Kualitas sumberdaya manusia
ditentukan oleh dua faktor yang saling berhubungan, yaitu pendidikan dan
kesehatan. Kesehatan merupakan syarat utama agar upaya pendidikan berhasil,
sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya
peningkatan status kesehatan seseorang (Diskes Bali, 2011).
KESIMPULAN
- Berat total sampah di Fakultas Ilmu sosial per harinya sebanyak 68,4 kg, sedangkan berat total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Universitas Negeri Malang sebanyak 1160892,8 gram atau sekitar 1,17 ton.
- Kebiasan mahasiswa membuang sampah pada tempatnya masih dianggap kurang, karena masih terbukti adanya sampah yang berserakan di Fakultas Ilmu Sosial.
- Sampah yang berserakan di daerah Fakultas Ilmu Sosial menunjukkan bahwa kesadaran mahasiswa ataupun masyarakat Fakultas Ilmu Sosial masih kurang.
DAFTAR
RUJUKAN
Anonim,
1991, Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, (SNI 19-2454-1993), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Hadiwiyoto. S, 1983, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, Yayasan Idayu, Jakarta.
Hadiwiyoto. S, 1983, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, Yayasan Idayu, Jakarta.
Peavy, Howard, S., Donald, R., and George Tcobanoglous, 1985, Enviromental
Engineering,McGraw Hill
Publishing Company, New York
Tcobanoglous, G.,
Hillary, Theisen., and Samuel, Virgil., 1993, Integrated Solid Waste Management : Engineering Principles and
Management Issues, McGraw Hill Publishing
Company, New York
Diskes
Bali. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Tatanan Sekolah di Provinsi Bali. Diakses pada tanggal 23
Oktober 2014. http://www.diskes.baliprov.go.id/berita/2011/1/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbsdi-tatanan-sekolah-di-provinsi-bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar