Kamis, 05 Maret 2015

PENCEMARAN LINGKUNGAN: SAMPAH



LAPORAN PRAKTIKUM
HASIL PENGHITUNGAN SAMPAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Oleh:   Pramesti Dwi Rhumana          (120342422488)
            Virginia Zapta Dewi               (120342422494)

DASAR TEORI
Sampah adalah segala buangan yang timbul akibat aktivitas manusia dan hewan  (Tcobanoglous, 1993).  Sampah juga merupakan  limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dan masih banyak lagi (SNI 19-2454-1993).

Sampah pada umumnya dibagi 2 jenis, yaitu :
a.       Sampah organik : yaitu sampah yang mengandung senyawa-senyawa organik, karena itu tersusun dari unsur-unsur seperti C, H, O, N, dll, (umumnya sampah organik dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, contohnya sisa makanan, karton, kain, karet, kulit, sampah halaman).
b.      Sampah anorganik : sampah yang bahan kandungan non organik, umumnya sampah ini sangat sulit terurai oleh mikroorganisme. Contohnya kaca, kaleng, alumunium, debu, logam-logam lain.
Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1.      Sampah adalah bahan sisa, baik bahan – bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya.
2.      Dari segi ekonomis, sampah adalah bahan yang sudah tidak ada harganya.
3.      Dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan.

Dari ciri – ciri tersebut dapat dibuat suatu batasan yang definitif tentang sampah, yaitu “Sampah adalah sisa – sisa bahan yang mengalami perlakuan – perlakuan, baik karena telah diambil bagian utamanya, atau karena pengolahan, atau karena sudah tidak ada manfaatnya, yang ditinjau dari segi sosial ekonomis tidak ada harganya dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan kelestarian”.
Pada umumnya klasifikasi sampah berdasarkan sumbernya berhubungan dengan penggunaan lahan dan pembagian wilayah. Menurut Tchobanoglous (1993), sumber – sumber sampah tersebut adalah pemukiman, komersial, institusional, pembangunan dan pembongkaran , sarana umum, lokasi pengelolaan air atau limbah, industri dan pertanian. Setiap sumber sampah menghasilkan sejumlah sampah khas sesuai dengan fungsinya, misalnya Sekolah atau Kampus yang pada umumnya menghasilkan sampah yang didominasi oleh sampah kertas.

Menurut Peavy (1985), sampah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sampah Basah (Garbage)
2. Sampah Kering (Rubbish)
3. Sampah Lembut (Ashes & Residues)
4. Sampah Bangunan
5. Sampah Jalan
6. Sampah Spesial
7. Sampah B3
8. Sampah Pengelolaan Air / Limbah
9. Sampah Industri

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks dan sangat luas. Tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja, tetapi juga dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni yang sangat padat, seperti kawasan kampus di Universitas Negeri Malang yang mempunyai jumlah mahasiswa kurang lebih sebanyak 30300 orang ditambah dengan jumlah dosen dan staf sebanyak 1400 orang. Hal ini dapat memberikan dampak yang tidak baik pada kesehatan lingkungan dan estetika kawasan kampus. Akibat lainnya adalah timbul pencemaran udara, tanah dan bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, karena sampah dapat berfungsi sebagai sumber penyebaran faktor penyakit seperti tikus, lalat, dan nyamuk.
             
TUJUAN
1.      Mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dalam 1 hari.
2.      Mengetahui kebiasaan masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dalam membuang sampah.
3.      Mengetahui tingkat kesadaran mahasiswa, dosen dan staf Fakultas ilmu sosial tentang kebersihan lingkungan (membuang sampah).

DATA PENGAMATAN
Tabel hasil penghitungan sampah dari 1/8 bagian tempat sampah.
Jenis Sampah
Berat (gram)
Kertas
590
Plastik
270
Kaleng (logam)
240
Sterofoam
10
Baterai
50
Organik
30
Jumlah
950
·         Berat total dalam 1 tempat sampah = 950 x 8 = 7.600 gram (7,6 kg).
·         Jumlah tempat sampah di seluruh Fakultas Ilmu Sosial ada 9 tempat sampah.
·         Berat total seluruh sampah di Fakultas Ilmu Sosial dalam 1 hari adalah 7.6 kg x 9 = 68,4 kg.

Tabel Jumlah Warga Fakultas Ilmu Sosial
Status
Jumlah (orang)
Mahasiswa
2884
Dosen
17
Staf
18
Jumlah
2919



ANALISIS DATA
Penghitungan dilakukan pada tempat sampah yang sudah dipilih sebagai sampel, sampah yang diambil hanya sebanyak 1/8 bagian dari seluruh total sampah dalam  1 tempat sampah. Berdasarkan hasil pengamatan dan penimbangan yang sudah dilakukan, ada beberapa jenis sampah yang ditemukan di tempat sampah Fakultas Ilmu Sosial, di antaranya ada berbagai macam sampah plastik mulai dari plastik pembungkus makanan hingga botol dan gelas plastik, setelah ditimbang beratnya mencapai 270 gram, sampah kertas beratnya 590 gram, sampah logam (kaleng) beratnya 240 gram, sterofoam  sisa bungkus makanan beratnya 10 gram, 1 buah baterai seberat 10 gram dan sampah organik lain termasuk bungkus dari daun pisang dan juga sisa makanan seberat 30 gram, sehingga jika di total beratnya sebesar 950 gram. Setelah di hitung, berat sampah dalam 1 tempat sampah di Fakultas Ilmu Sosial adalah 7600 gram atau 7,6 kg. Menurut hasil pengamatan jumlah tempat sampah di seluruh area Fakultas Ilmu Sosial sebanyak 9 buah. Jika berat sampah setiap tempat sampah di asumsikan sama (7,6 kg), maka dapat dihitung berat total sampah di Fakultas Ilmu sosial per harinya sebanyak 68,4 kg. Fakultas Ilmu sosial tidak termasuk Fakultas yang jumlah warganya banyak, berdasarkan data yang didapatkan dari bagian statistik di kantor Fakultas Ilmu Sosial tercatat jumlah mahasiswanya hanya sekitar 2884 orang, jumlah dosen 17 orang dan staf pengurus sebanyak 18 orang.
Penghitungan dilakukan tidak hanya di Fakultas Ilmu sosial (FIS), di 8 fakultas lain juga dilakukan penghitungan termasuk di kantor pusat. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menghasilkan sampah 136200 gram per hari, FT menghasilkan sampah  sebanyak 10720 gram, Fakultas Psikologi menghasilkan sampah sebanyak 1184 gram,  Fakultas Pasca Sarjana menghasilkan sampah sebanyak 4148 gram , FIP menghasilkan sampah sebanyak 83440  gram, FE menghasilkan sampah sebanyak 276640 gram, Fakultas Sastra menghasilkan sampah sebanyak 516800 gram, kantor pusat menghasilkan sampah hanya sebanyak 22080  gram dan FIK menghasilkan sampah sebanyak 41280 gram per harinya. Berdasarkan hasil penimbangan yang dilakukan, FIS menduduki peringkat ke-5 sebagai penghasil sampah terberat dari seluruh fakultas di Universitas Negeri Malang setelah Fakultas Sastra, Ekonomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas  ilmu Pendidikan. Jumlah berat sampah di Fakultas Ilmu sosial lebih banyak daripada jumlah sampah di Fakultas Teknik, padahal jumlah warga Fakultas Teknik jauh lebih banyak daripada FIS. Setelah dihitung secara menyeluruh, sampah di Fakultas Ilmu Sosial dan sampah di Universitas Negeri Malang di dominasi oleh sampah kertas, kemudian sampah plastik, sampah organik, sisanya di tambah oleh jenis-jenis sampah yang lain seperti baterai, gabus, kaca, karet dan masih banyak lagi. Total keseluruhan sampah di Universitas Negeri Malang adalah  seberat 1160892,8 gram atau kurang lebih 1,17 Ton per harinya
Jumlah warga Fakultas Ekonomi merupakan yang terbanyak di antara fakultas yang lain yaitu sebanyak 5480, kemudian di Fakultas Teknik sebanyak 5255,  Fakultas Sastra 4679, Fakultas Ilmu Pendidikan 4100, FMIPA sebanyak 3218, Pascasarjana 3217, Fakultas Ilmu Keolahragaan sebanyak 1817, Fakultas Psikologi sebanyak 757 dan di Kantor Pusat hanya sebanyak 194 orang.  

PEMBAHASAN
Pada praktikum penghitungan sampah dalam fakultas, penghitungan pertama dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan data bahwa di Fakultas Ilmu Sosial menghasilkan sampah sebanyak 68,4 kg/hari. Dalam sampah tersebut didalamnya terdapat berbagai macam sampah, meliputi plastik mulai dari plastik pembungkus makanan hingga botol dan gelas plastik, sampah kertas, sampah logam (kaleng) beratnya 240 gram, sterofoam  sisa bungkus makanan, buah baterai, dan sampah organik lain termasuk bungkus dari daun pisang dan juga sisa makanan. Dari hasil tersebut penggunaan sampah kertas yang paling dominan, hal tersebut karena aktifitas mahasiswa yang membutuhkan kertas sebagai tunjagan aktifitasnya. Dilanjutkan dengan sampah plastik, karena penggunaan plastik dinilai lebih praktis dan ringan  jika digunakan sebagai pembungkus makanan ataupun dibawa kemanapun. Dilain pihak, walaupun sudah tersedia tempat sampah juga masih ada sampah yang berserakan hal tersebut akan berdampak pada kesehatan mahasiswannya sendiri maupun para staf yang berada di fakultas tersebut. Hari hal tersebut itu pula bisa disimpulkan bahwa kesadaran mahasiswa akan membuang sampah kurang buktinya masih terdapat sampah yang berserakan. Menurut Diskes Bali (2011), kampus selain berfungsi sebagai tempat pendidikan juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit bagi mahasiswa. Berbagai penyakit yang sering menyerang umumnya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat adalah membuang sampah pada tempatnya.
Setelah penghitungan sampah di Fakultas Ilmu Sosial, dilakukan kompilasi data dari seluruh fakultas di Universitas Negeri Malang. Dari hasil analisis data diketahui bahwa jumlah sampah yang dihasilkan Universitas Negeri Malang sebanyak 1160892,8 gram atau sekitar 1,17 ton dan fakultas terbanyak yang menghasilkan sampah adalah Fakultas Sastra. Dari hasil kompilasi tersebut sampah yang paling mendominasi adalah sampah kertas. Sampah tersebut dihasilkan oleh aktifitas mahasiswa yang sering menggunakan kertas. Setelah itu sampah plastik, semua orang tidak bisa lepas dari plastik karena keunggulan yang dimilikinya. Sama halnya dengan Fakultas Ilmu Sosial, di semua fakultas walaupun sudah tersedia tempat sampah tetap masih saja ada sampah yang berserakan hal ini menandakan bahwa kesadaran dan kepekaan terhadap kebersihan masih dinilai sangat kurang. Hal ini berlanjut setiap harinya melalui pengamatan yang telah dilakukan. Kurangnya kesadaran diri akan kebersihan akan membentuk sumberdaya manusia yang kurang baik. Kualitas sumberdaya manusia ditentukan oleh dua faktor yang saling berhubungan, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan syarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang (Diskes Bali, 2011).

KESIMPULAN
  • Berat total sampah di Fakultas Ilmu sosial per harinya sebanyak 68,4 kg, sedangkan berat total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Universitas Negeri Malang sebanyak 1160892,8 gram atau sekitar 1,17 ton.
  • Kebiasan mahasiswa membuang sampah pada tempatnya masih dianggap kurang, karena masih terbukti adanya sampah yang berserakan di Fakultas Ilmu Sosial.
  • Sampah yang berserakan di daerah Fakultas Ilmu Sosial menunjukkan bahwa kesadaran mahasiswa ataupun masyarakat Fakultas Ilmu Sosial masih kurang.

DAFTAR RUJUKAN
Anonim, 1991, Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, (SNI 19-2454-1993),     Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Hadiwiyoto. S, 1983, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, Yayasan Idayu, Jakarta.
Peavy, Howard, S., Donald, R., and George Tcobanoglous, 1985, Enviromental     Engineering,McGraw Hill Publishing Company, New York
Tcobanoglous, G., Hillary, Theisen., and Samuel, Virgil., 1993, Integrated Solid Waste       Management : Engineering Principles and Management Issues, McGraw Hill         Publishing Company, New York
Diskes Bali. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan Sekolah di Provinsi Bali. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2014. http://www.diskes.baliprov.go.id/berita/2011/1/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbsdi-tatanan-sekolah-di-provinsi-bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar