PERKEMBANGAN
BIOTEKNOLOGI
MAKALAH
Disusun unutk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengantar Mikrobiologi
yang dibimbing oleh dr. Umie Lestari, M. Si.
Pengantar Mikrobiologi
yang dibimbing oleh dr. Umie Lestari, M. Si.
Oleh :
Kelompok 1/ Offering H
Kelompok 1/ Offering H
DWI RAHMAWATI (120342422456)
RIZA RAHAYU
ILMAWATI (120342422495)
PUTRI MOORTIYANI AL ASNA (120342422487)
PUTRI MOORTIYANI AL ASNA (120342422487)
The Learning
University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Januari 2015
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Januari 2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bioteknologi sudah
dimulai ribuan tahun yang lalu, sebelum tahun 1985 orang-orang telah
menggunakan ragi untuk membuat oti dan anggur melalui proses fermentasi.
Setelah tahun 1985 orang telah melakukan pengembangan industri fermentasi yaitu
pembuatan etanol, butanol, asam cuka, asam laktat, dan asam organik lainnya
serta pengolahan air limbah dengan menggunakan mikroorganisme. Pada tahun 1985
Roux ahli Biologi berhasil melakukan kultur
jaringan sel (cell tissue culture).
Berdasarkan percobaan Roux ini, para ahli mulai memanipulasi sel tumbuhan secara
in vitro.
Produk-produk
bioteknologi tersebut selalu menimbulkan keterkejutan, keheranan dan akhirnya
memunculkan kekaguman kepada kita, karena tidak pernah membayangkan sebelumnya
produk-produk tersebut dapat dibuat oleh manusia. Di bidang Pertanian,
bioteknologi mampu menciptakan jenis tanaman yang mempunyai sifat unggul
(produksi tinggi, tahan hama dan penyakit), lebih sensasional lagi bahwa
tanaman tersebut dapat menghasilkan pupuk sendiri. Di bidang peternakan dan
perikanan, teknologi transgenik merupakan salah satu alternatif upaya
peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Di
bidang kesehatan dan pengobatan, bioteknologi telah mampu menyelesaikan masalah
infertilitas.
Kiranya sudah tidak
dapat terbendung lagi derasnya arus bioteknologi memasuki milenium ke tiga,
yang semakin hari keberadaanya semakin kokoh. Menurut beberapa informasi,
sangat banyak manfaat bioteknologi ini bagi kehidupan manusia dalam
meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan hidupnya, antara lain untuk memerangi
kelaparan, mengatasi kelangkaan sumber daya energi, mengurangi pencemaran
lingkungan dan masih banyak lagi.
Menghadapi pesatnya
kemajuan bioteknologi ini, kita perlu memahami bagaimana awal munculnya bioteknologi, perkembangannya
dari masa ke masa, serta penemuan-penemuan di bidang bioteknologi dari dulu
hingga sekarang, sehingga bioteknologi masih digunakan hingga saat ini. Maka
disusunlah makalah dengan tema “Perkembangan Bioteknologi”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
sejarah perkembangan bioteknologi ?
2. Apa
saja macam produk dari perkembangan bioteknologi?
3. Bagaimana
peran perkembangan bioteknologi bagi kejahteraan manusia?
4. Bagaimana
dampak dari perkembangan bioteknologi?
C.
Tujuan
1. Untuk
menjelaskan mengenai sejarah perkembangan bioteknologi.
2. Untuk
menjelaskan macam produk dari perkembangan bioteknologi.
3. Untuk
menjelaskan mengenai peran perkembangan bioteknologi bagi kejahteraan manusia.
4. Untuk
menjelaskan mengenai dampak perkembangan bioteknologi.
BAB II
ISI
ISI
A. Definisi
dan Pengertian Bioteknologi
Istilah bioteknologi
untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan
menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto,1998). Beragam batasan
dan pengertian dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang
Bioteknologi.
Beberapa diantaranya
akan diulas singkat sebagai berikut:
1. Menurut
Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains
(ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan
dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau
jasa.
2. Bioteknologi
merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan
bahan dan jasa (OECD,1982).
3. Bioteknologi
adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme untuk membuat
atau memodifikasi suatu produk dan meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau
hewan atau mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US, 1982).
4. Menurut
Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi merupakan eksploitasi
komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.
Berdasarkan
terminologinya, maka bioteknologi dapat diartikan sebagai berikut:
·
“Bio” memiliki pengertian agen
hayati (living things) yang meliputi; organisme (bakteri, jamur (ragi),
kapang), jaringan/sel (kultur sel tumbuhan atau hewan), dan/atau komponen
sub-selulernya (enzim).
·
“Tekno” memiliki pengertian
teknik atau rekayasa (engineering) yaitu segala sesuatu yang berkaitan
dengan rancang-bangun, misalnya untuk rancang bangun suatu bioreaktor. Cakupan
teknik disini sangat luas antara lain; teknik industri dan kimia.
·
“Logi”
memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam (sains) yang mencakup; biologi,
kimia, fisika, matematika dsb. Ditinjau dari sudut pandang biologi (biosain),
maka bioteknologi merupakan penerapan (applied); biologi molekuler,
mikrobiologi, biokimia, dan genetika. Dengan demikian, bioteknologi merupakan
penerapan berbagai bidang (disiplin) ilmu (interdisipliner). Oleh karena itu,
tidak ada seorangpun yang dapat menguasai seluruh aspek bioteknologi.
Berdasarkan definisi
dan pengertian di atas, maka bioteknologi tidak lain adalah suatu proses yang
unsur-unsurnya sebagai berikut:
1.
Input yaitu bahan kasar (raw material)
yang akan diolah seperti; beras, anggur, susu dsb.
2.
Proses yaitu mekanisme pengolahan yang
meliputi; proses penguraian atau penyusunan oleh agen hayati.
3.
Output yaitu produk baik berupa barang
dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim, antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Apapun batasan yang
diberikan oleh para ahli yang pasti dalam proses bioteknologi terkandung tiga
hal pokok :
1.
Agen biologis (mikroba, enzim, sel
tanaman, sel hewan)
2.
Pendayagunaan secara teknologis dan
industrial
3.
Produk dan jasa yang diperoleh.
Dahulu bioteknologi
dianalogikan dengan industri mikrobiologi (industri yang berbasis pada peran
agen-agen mikrobia). Tetapi perkembangan selanjutnya, tanaman dan hewan juga
dieksploitasi secara komersial seperti; hortikultura dan agrikultura. Dengan
demikian, “payung” bioteknologi sangatlah luas mencakup semua teknik untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan sistem biologi.
B. Sejarah
Bioteknologi
Dalam kurun waktu 20
tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami perkembangan sangat pesat. Di
beberapa negara maju, bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan
dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberi solusi untuk mengatasi
berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat ini maupun yang akan
datang yang menyangkut; kebutuhan pangan, obat-obatan, penelitian, yang pada
gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat
manusia.
Pemanfaatan mikroba untuk kepentingan manusia telah ada sejak zaman
sebelum masehi. Hingga sekarang manusia telah mengalami tiga periode
perkembangan bioteknologi, yaitu sebagai Berikut :
1.
Periode
bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M )
Dalam periode ini telah ada
teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),
mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai
sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).
2.
Periode
bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)
Periode ini ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
Tahun
1670 : usaha penambangan biji tembaga
dengan bantuan mikroba di Rio Tinto, Spanyol.
Tahun
1686 : Penemuan mikrosop oleh Antony van
Leeuwenhoek yang juga menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikrob.
Tahun
1870 : Louis pasteur menemukan adanya
mikrob dalam makanan dan minuman.
Tahun
1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar motor.
Tahun
1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi
yang dapat mengubah gula menjadi alkohol oleh Eduard Buchner.
Tahun
1912 : pengelolahan limbah dengan
menggunakan mikrob.
Tahun
1915 : produksi aseton, butanol, dan
gliserol dengan menggunakan bakteri.
Tahun
1917 : Karl Ereky memperkenalkan istilah
Bioteknologi
Tahun
1928 : penemuan zat antibiotik penisilin
oleh Alexander Fleming
Tahun 1943 : Penisilin diproduksi dalam skala
industri
Tahun 1944 : Avery, MacLeod, McCarty
mendemonstrasikan bahwa DNA adalah bahan genetik
Tahun 1955 : Watson & Crick menentukan
struktur DNA
Tahun 1961 : Jurnal Biotechnology and
Bioengineeringditetapkan
Tahun
1961-1966 : Seluruh sandi genetik terungkapkan
Tahun 1970 : Enzim restriksi endonuklease
pertama kali diisolasi
Tahun 1972 : Khorana dan kawan-kawan berhasil
mensintesa
secara kimiawi seluruh gen tRNA
Tahun
1953 : penemuan struktur asam deoksiribo
nukleat ( ADN ) oleh Crick dan Watson .
Tahun
1973 : Boyer dan Cohen memaparkan teknologi DNA rekombinan
Tahun
1975 : Kohler dan Milstein menjabarkan produksi antibodi monoklonal
Tahun 1976 : Perkembangan teknik-teknik untuk
menentukan urutan DNA
Tahun 1978 : Genetech menghasilkan insulin manusia
dalam E.coli
Tahun1980:
US Supreme Court: Mikroba hasil manipulasi dapat dipatenkan
Tahun 1981 :
Untuk pertama kalinya automated DNA
synthesizersdijual secara komersial
Tahun 1981 :
Untuk pertama kalinya kit diagnostik berdasar antibodi disetujui untuk dipakai
di Amerika Serikat
Tahun 1982 : Untuk pertama kalinya vaksin hewan
hasil teknologi DNA rekombinan disetujui pemakaiannya di Eropa
Tahun 1983
: Plasmid Ti hasil rekayasa genetik dipakai untuk transformasi tanaman
Tahun
1988 : US Patent diberikan untuk mencit hasil rekayasa genetik sehingga rentan
terhadap kanker (untuk penelitian tumor)
Tahun 1988 : Metode Polymerase Chain Reaction dipubliikasi
Tahun 1990 : USA: Telah disetujui percobaan Terapi
gen sel somatik pada manusia
Tahun
1994 : Produksi besar-besaran penisilin
Tahun 1997 : Kloning hewan (domba Dolly) dari sel
dewasa (sel kambing)
3.
Periode
bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada tahun
1970-an. Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim endonuklease
restiksi oleh Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita
dapat memotong ADN pada posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu
organisme, dan menyisipkan potongan ADN lain ( dikenal dengan teknik ADN
rekombinan). Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan
program bahan bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma yang menghasilkan
antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin untuk memasarkan produk jamur
yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall (1980).
Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan
diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk
pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. insulin buatan
tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan Company. Hingga saat ini,
penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa genetik terus
dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik penelitian genom makhluk
hidup.
Bioteknologi memiliki
gradien perkembangan teknologi, yang dimulai dari penerapan bioteknologi
tradisional yang telah lama dan secara luas dimanfaatkan, hingga teknik-teknik
bioteknologi baru dan secara terus menerus berevolusi (Gambar 1).
Gambar 1. Gradien Bioteknologi
(dimodifikasi dari Doyle dan Presley, 1996).
C.
Macam produk dari perkembangan
Bioteknologi
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi
bioteknologi konvensional/tradisional dan modern.
1.
Bioteknologi
konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril,
jumlah sedikit (terbatas), kualitas belum terjamin. Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam
asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganism
dapat mengubah bahan pangan. proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya
dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya
termasuk keju dan yoghurt. proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi
masalalu. ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya
penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan
enzim. Contoh: industri tempe, tape, anggur, yoghurt,
dsb.
2.
Bioteknologi
modern
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi
dalam jumlah banyak (massal), kualitas standar dan terjamin. Selain itu,
bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir
bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti:
·
Kultur jaringan merupakan suatu metode
untuk memperbanyak jaringan/sel yang berasal atau yang didapat dari jaringan
orisinal tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi)
secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam tabung
kaca).
·
Teknologi DNA rekombinan (recombinant
DNA technology) adalah suatu metode untuk merekayasa genetik dengan cara
menyisipkan (insert) gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme.
Transgenik adalah suatu metode untuk. Rekayasa protein (protein engineering).
·
Hibridoma adalah suatu metode untuk
menggabungkan dua macam sel eukariot dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang
memiliki kemampuan kedua sel induknya.
·
Kloning adalah suatu metode untuk
menghasilkan keturunan yang dikehendaki sama persis dengan induknya.
·
Polymerase chains reaction (PCR)
merupakan metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen
asam nukleat. RT-PCR untuk memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA;
tissue/cells → extracted → RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA (cDNA).
·
Hibridisasi DNA adalah metode untuk
menyeleksi sekuen DNA dengan menggunakan probes DNA untuk hibridisasi
(pencangkokan) rantai DNA.
D.
Peran
Perkembangan Bioteknologi
Berikut ini beberapa peran bioteknologi bagi perkembangan sains dan
teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat.
a. Bioteknologi dikembangkan melalui
pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan
tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun industri bioteknologi
b. Bioteknologi dengan pemanfaatan
teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru untuk menghasilkan produk
yang tidak terbatas.
c. Bioteknologi pengelolahan limbah
menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
d. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat
menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat,
dan interferon
E.
Dampak
Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi dalam artian
pemanfaatan mikroorganisme untuk mengolah makanan dan minuman, telah dikenal sejak jaman
dahulu sebelum masehi. Orang mesir kuno telah mengenal pemanfaatan
mikroorgansime untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju, tuak, yoghurt dsb.
Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk memproduksi;
alkohol, penisilin, dan akhirnya antibodi monoklonal.
Prospek ke depan,
terdapat indikasi bahwa perkembangan penerapan bioteknologi dalam segala bidang
kehidupan akan semakin meningkat dengan didukung oleh penemuan-penemuan baru
dan penerapan metode-metode baru. Kemajuan yang sangat menggembirakan dalam
bioteknologi adalah penerapan rekayasa genetika dengan menyisipkan gen-gen
tertentu yang dikehendaki kedalam sel yang telah dikultur dengan tujuan untuk
memproduksi insulin dan/atau beberapa hormon pertumbuhan dalam skala besar.
Keanekaragaman hayati
merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam
perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima
(resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan,
hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis
produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan
menjadi komoditis bisnis.
Demikian pula
penggunaan antibodi monoklonal sangat meluas baik untuk penelitian maupun uji
klinis termasuk diagnosis dan bahkan upaya mencapai target spesifik untuk
pengobatan. Perencanaan strategis dalam Bioteknologi: kompetensi menguasai
bioteknologi dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia
diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode-metode mutakhir
bioteknologi. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-metode mutakhir
bioteknologi seperti: kultur jaringan, rekayasa genetik, hibridoma, kloning,
dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif akan mampu
menghasilkan produk-produk penemuan baru.
Bioteknologi, seperti juga lain, mengandung
resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman
hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau
kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen
asaing, seperti, gen cry dari Bacillus thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di
cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat
menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan
kimia yang menggunakan bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan
oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan
pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan
ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju.
Dalam perkembangannya, bioteknologi telah mencapai tingkat rekayasa yang lebih
terarah, sehingga hasilnya dapat dikendalikan. Dengan teknik yang dikenal
sebagai teknik DNA rekombinan, atau secara popular dikenal sebagai rekayasa
genetika. Para ilmuan dapat menyambung molekul-molekul DNA yang berbeda menjadi
suatu molekul DNA rekombinan yang inti prosesnya adalah “kloning gena”.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian diatas, diperoleh simpulan
diantaranya :
1. Sejarah
perkembangan Bioteknologi untuk
kepentingan manusia telah ada sejak zaman sebelum masehi dan hingga sekarang
manusia telah mengalami tiga periode perkembangan bioteknologi, yaitu Periode
bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ), Periode bioteknologi ilmiah
( abad ke-15 sampai ke-20 M), dan Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M
sampai sekarang)
2.
Macam produk hasil perkembangan Bioteknologi dapat digolongkan menjadi
bioteknologi konvensional/tradisional dan modern.
3.
Peran Bioteknologi dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, diantaranya
pemanfaatan teknologi
rekayasa genetik,
Bioteknologi
pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif., Bioteknologi di bidang kedokteran dapat
menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat,
dan interferon
4.
Bioteknologi memiliki dampak negative dan dampak positif. Dampak negatif diantaranya Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati
disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat
dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing. Sedangkan untuk dampak positif yaitu kompetensi menguasai bioteknologi dapat tercapai manakala
pembinaan sumber daya manusia diorientasikan pada kompetensi meneliti dan
menerapkan metode-metode mutakhir bioteknologi.
B.
Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat dijadikan
sebagai salah satu referensi dalam proses belajar dan pembelajaran Biologi
khusunya Bioteknologi.
DAFTAR RUJUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar